Jumat, 30 Oktober 2009

YANG BARU NGGAK BERARTI NGGAK ENAK

Pertama kali saya datang ke Food Fezt yaitu saat bulan Ramadhan. Kebetulan saat itu saya diajak kakak saya. Kami sebenarnya belum pernah kesana.. Apalagi saya yang belum tahu jogja, jadi tinggal ngikut aja. Rencananya kami kesana mau buka puasa. Kami ke sana udah hampir bedug Magrib.

Pas nyampe sana, buseeet rame juga ya ni tempat. Setelah itu saya dan kakak saya masuk. Belum bisa dikatakan masuk sih, masih di pintu masuk tepatnya. Di depan ada beberapa pegawai yang sedang berjaga diluar. Lalu kami ditanyai apakah sudah reservasi apa belum. Tentu saja belum. Baru juga pertama kali datang. Ternyata tempatnya sudah penuh. Emang kalau dilihat dari parkirnnya saja, bisa disimpulkan kalau tempat ini sangat ramai. Lalu kami disuruh menunggu. Saat kami menunggu itu, datanglah segerombolan orang. Sekitar 10 orang. Ternyata mereka juga belum reservasi. Wah tambah banyak ni orang yang ngantri. Eh belum ada lima menit, ada lagi yang dateng. Sekitar enam orangan. Makin penasaran saja saya, yang antri aja banyak gini. Sebenarnya apa sih yng special dari Food Fezt.

Nggak lama kemudian kami dipersilahkan masuk sama pegawainya. Pada ngiri tuh yang lagi ngantri di luar. Hahahaha…duluan yah. Kami lalu mendapat tempat di pojok. Saat pemesannan kami mulai bingung. Hehe… layaknya orang bingung. Pasti tampang kami juga aneh. Muka bodoh. Tapi tetap harus kelihatan cool. Yang kami bingungkan adalah cara pemesannan, pemesanannya dipanggil, apa kita datang ke stand-stand yang ada di samping-samping kami. Karena malas tanya. Biasa, yang penting gaya hehehe.. Kami melihat orang-orang disekitar kami. Ternyata mereka memenggil pelayan untuk memesan makannya. Setelah itu kami memesan makannan. Saya memesan nasi kebuli dan kakak saya nasi tomat bebek kalau nggak salah.
Serambi menunggu pesanan kami melihat-lihat keadaan sekitar, pantesan aja Food Fezt banyak pengunjungnya. Banyak alasan yang mendukung orang-orang buat dateng ke tempat ini. Pantes aja rame.

Tempat menarik
Kalo menurut saya sih yang pertama adalah tempatnya yang menarik. Luas, kesan alamnya juga keliatan banget. Walau kelihatan modern tetapi tempatnya tetap bernuansakan alami. Ada rumput-rumput yang hijau serta lampu-lampu dipagar kayunya. Jarak antar meja juga tidak terlalu dekat, sehingga kesannya tidak sempit. Selain itu, hal ini juga menggambarka bahwa Food Fezt tetap konsisten dengan pelayannannya. Bisa saja mereka menambah tempat duduk untuk menampung pengunjung yang mengantri diluar. Tetapi mereka tidak melakukannya.

Pelayannan memuaskan
Hal kedua yang menurut saya menarik adalah pelayannan atau system yang mereka gunakan dalam melayani pelanggan. Dari pertama masuk, pegawainya aja udah kelihaatn professional banget. Mereka tidak memaksa kami yang belum mendapat tempat untuk tetap menunggu. Di tempat lain biasanya mereka seakan-akan memohon-mohon untuk tetap tinggal, dengan berbagai alasan. Misalnya, “mbaak bentar lagi udah pada seesai kok. Tunggu bentar deh mbak…” dengan sok-sok manis dan meyakinkan agar para pelangganya sungkan untuk meninggalkan tempat tersebut.

Peralatan canggih
Terus yang ketiga FoodFezt juga memakai alat-alat yang canggih. Pakai handy talky untuk berkomunikasi antar pegawai. Sehingga nggak kelamaan untuk hanya sekedar tanya tempatnya ada yang kossong apa nggak.efisien sih menrut saya. Untuk pemesannannyapun nggak make kertas, pake alat yang saya nggak tahu namanya. Yang jelas bentuknya kaya PDA gitu. Hebat juga ni, mengurangi penggunan kertas. Tahu sendiri kan gimana kertas bisa bikin global warming. Nilai plus nih.

Tampilan menu
Yang terakhir mungkin, tentang menunya yang beragam. Bisa pilih ini itu. Terus daftar menunya juga tersedia gambar-gambar. Misalnya makan nasi kebuli seperti yang saya pesan saat itu ada fotonya. Jadi misal kita tidak tahu apa itu nasi kebuli, apa itu nasi bebek saus tomat, yah…paling nggak kita jadi tahu gambarannya kayak apa lewat fotonya.biasanya sih saya kalau nggak tahu makanan apa yang akan saya makan,saya bakalan liat tampilannya dulu. Emang sih nggak menjamin tar rasanya gimana.
Jadi nggak nyesel deh dateng ke FoodFezt,,
Sekarang sih lagi nyuruh-nyuruh kakak biar di traktir di FoodFezt lagi.
Yang baru nggak mesti nggak enak kok. Mungkin bisa jadi dengan 2 tahun berdirinya, akan jadi awal kesuksesan yang akan menanti ditahun-tahun berikutnya. Asal merek dapat menjaga konsistensinya. AYO MAKAN!!!!

FOODFEZT BLOG COMPETITION

Jumat, 23 Oktober 2009

Rasa Sayange terhadap Indonesia

“Rasa sayange
rasa sayang sayange
ee lihat dari jauh
rasa sayang-sayange”
Jika melihat lirik lagu ini, kita akan teringat akan kenangan kita saat berada disekolah dasar. Lagu ini kita nyanyikan dengan penuh keceriaan dan semangat. Dengan suara khas anak SD yang keras dan tidak karuan, tapi semua itu kita nyanyikan dengan rasa senang dan bangga. Sekarang lagu itu membuat gempar bangsa ini. Lagu yang kata guru kita bilang dari Maluku, sekarang diakui atau diklaim oleh negara tetangga kita. Malaysia. Negara satu rumpun. Satu nenek moyang katanya. Negara itu mengklaim lagu milik saudaranya sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi dengan negara kita? Apa yang menyebabkan kebudayaan kita banyak diakui oleh negara lain? Kemana saja kita, sampai lupa akan menjaga kebudayaan negri sendiri?
Rasa Sayange itulah lirik pertama dari lagu ini. Dari liriknya tersebut lagu itu telah mengingatkan kita akan rasa kasih sayang. Rasa sayang kita terhadap Tuhan, terhadap sesama, terhadap lingkungan dan terhadap negara. Rasa sayang terhadap negara itulah yang kini keberadaannya semakin memudar. Lirik tersebut seolah mempertanyakan dimanakah keberadaan kita bangsa Indonesia dalam mempertahankan kebudayaan nusantara, khususnya lagu daerah. Apakah sikap yang tak peduli dengan budaya sendiri ini akan kita turunkan kepada anak cucu kita nanti? Jika benar, sikap tak peduli inilah yang akan menjadi senjata utama bagi bangsa lain untuk meraup keuntungan dari kekayaan budaya kita.
“Mana kancil akan dikejar
kedalam pasar cobalah cari
masih kecil rajin belajar
sudah besar senanglah diri”
Bait kedua dari lagu ini mecoba mengingatkan kembali tentang pendidikan bangsa ini. Rajin belajar. Itulah kata kunci dari bait ini. Jika melihat keadaan bangsa ini, tentu kita akan disuguhi pemandangan banyak anak tak sekolah, gelandangan, dan orang-orang yang putus sekolah. Seakan bangsa kita Indonesia kurang peduli akan pendidikan anak-anaknya. Padahal mereka adalah generasi-generasi penerus yang akan memimpin bangsa ini. Apabila generasi penerusnya tidak berpendidikan, mau dikemanakan nasib negara kita ini. Akibat dari pendidikan yang rendah di negara kita ini salah satunya ya klaim lagu Rasa Sayange yang sebenarnya lagu dari daerah di timur Indonesia itu. Seharusnya semua kebudayaan Indonesia atau hasil cipta dari negara ini langsung dibuat hak kepemilikan. Hak yang menyatakan benar tentang hak cipta sebuah karya seni. Bukan setelah diklaim oleh Malaysia kita baru berteriak-teriak, menghujat dan menyalahkan mereka. Salah siapa kalau begini jadinya. Kita baru kelabakan untuk mengumpulkan bukti bahwasanya lagu tersebut adalah milik kita. Malaysia memanfaatkan kekurangseriusan bangsa ini, mencari kelaemahan Indonesia untuk dengan mudahnya menyerang Indonesia, dalam hal ini kebudayaannya.
“Si Amat mengaji tamat
Mengaji Quran diwaktu fajar
Biar lambat asal selamat
Tak kan lari gunung dikejar”
Inilah gambaran bangsa kita. Biar lambat asal selamat. Cara pandang orang Indonesia dalam menyikapi perubahan untuk bangsanya. Bagaimana pertumbuhan negara kita tidak tertinggal dengan Malaysia, kalau cara pandang kita saja masih lambat. Jika boleh kita mengibaratkan, Indonesia baru berjalan satu langkah sedangkan Malaysia telah ribuan langkah mendahului kita. Cara pandang itulah yang harus kita ubah agar kita lebih cepat untuk mengejar ketertinggalan kita dengan bangsa lain didunia. Tetapi ingat cepat saja tidak cukup, kita juga harus punya kemampuan dan pemikiran yang benar dalam pengambilan keputusan.
Dari gambaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa pengklaiman lagu Rasa Sayange tidak sepenuhnya salah Malaysia. Tetapi negara kita tercinta Indonesia juga mempunyai banyak catatan hitam dalam pertahanan menjaga kebudayaan bangsanya. Sikap yang kurang peduli dengan budaya sendiri, harus segera dibenahi. Kita dapat mensiasatinya dengan cara mengadakan pertunjukan atau pentas seni dengan menyajikan tarian daerah, lagu daerah, serta kasenian lainnya di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, maupun kampung-kampung disekeliling kita. Hal ini dilakukan untuk menunjukan keseriusan kita dalam melestarikan budaya Indonesia. Juga sarana untuk memperkenalkan kebudayaan suku lain agar kita tidak hanya tahu seni-seni dari suku kita sendiri. Kesalahan lain adalah kurangnya perhatian negara dalam pendidikan. Masalah ini bisa diatasi dengan cara menggratiskan sekolah-sekolah, memperbaiki mutu pembelajaran, serta meningkatkan kualitas para pengajar. Dan yang terakhir adalah mmengubah cara pandang kita untuk lebih tanggap dan cepat dalam merespon sebuah perubahan. Tetapi janagn lupa tetap dengan tindakan yang bisa dipertanggungjawabkan dan tidak asal bergerak cepat. Saya yakin seluruh rakyat Indonesia mempunyai harapan besar. Harapan agar kejadian kelam tersebut tidak akan terulang lagi. Indonesia kami ingin menghapus lukamu!
“kalau ada sumur di ladang
boleh kita menumpang mandi
kalau ada umurku panjang
boleh kita berjumpa lagi”

Dian Auliawati Purnama
09/282458/EK/17552

Jumat, 09 Oktober 2009

kisah cinta kunci motor dan pakaian dalam

kisah ini agak konyol si...
saat itu tanggal 2 0ktober 2009
sekitar jam 3an siang...
kala itu teman saya Cebret atau tika lah akan pulang ke salatiga
saat itu juga dia sudah beberes...
mengepak baju2 dan apasaja yang akan dibawanya pulang...
rencananya dia akan naik motor sampai stasiun lempuyangn dengan motor, lalu melanjutkan dengan kereta ke solo.
saat itu saya dan nanda sedang di kamar cebret..
hendak melepas kepergian(kok kesannya apa gt y..hehehe)
cebret juga tak lupa memasukan cucian2 bajunya yang belom kereing ke dalam kamar mandi
maklum lah saae itu lagi sering ujan gerimis...
pas mau pulang..eh kunci motor nya ilang...
waduh si cebret panik...
saya dan nanda pun juga sangat heri(heboh sendiri)
cari di balik bantal...di tas2...di meja..
di kamar saya...
wah pokoknya heri banget dah,,,
sampe cebret bolak-balik ke mi=otornya yg dibawah
siapa tahu masi gantung di motor..
mana cebret gak bawa kunci serep lagi...

lalu saat saya di tinggal nanda dan cebret mencari di luar kamar,,,
saya kok penasaran...jangan2 di kamar mandi...
saat saya buka kamar mandi..
nothing..gak ada yang menonjol..
tapy saat mata saya lalu tertuju ke pakaian dalam si tika yang belim kering tadi,,
dan dengan cerianya saya melihat "si Kunci motor" sedang berciuman dengan BH nya si cebret..
mereka sangat mesra sampai2 tidak mengetahui kedatangn saya...
lalu saya teriak2...
woy kuncinya udah ketemu woy...
absolutly pake bahasa jawa..
lalu saya suruh si cebret sendiri untuk memisahakn percintaan kedua sejoli tersebut...
sungguh malang nasib si kunci dan si beha...

teman