Minggu, 30 Mei 2010

Kesialan Yang Berujung Bahagia

Kisah ini bermula dari kegundahan hati yang bosan dengan keadaan kost. Libur yang terlalu banyak. Jumat-Sabtu-Minggu. Liburanku yang benar-benar tidak ada kerjaan, tugas dari kampus nggak ada, atau tugas-tugas lain. Dengan alasan inilah, ketika Mbak Dolly mengajakku untuk ngenet segera ku iyakan.
Sahabis makan, kira-kira jam setenga 8 malam, kami bergegas menuju gedung rektorat, yang menyediakan hotspot gratis. Walau sinyalnya nggak tentu bagusnya. Sesampainya direktorat aku dan mbak dolly segera mengambil tempat duduk di payung atas. Kami bertemu wanita yang ternyata teman fitnes saat di GMC. Namanya Meli. Tak lama Meli pulang, dan tinggallah kami berdua di payaung itu.
Sinyal demi sinyal kami cari, tak kunjung dapat juga. Iri melihat orang-orang asyik dengan laptopnya yang sudah connect dengan internet. *sial no.1.
Karena tak kunjung connect aku melihat payng bawah yang kosong yang hanya ada mas2 satu. Aku mengajak mbak dolly untuk duduk disana saja. Biasanya kalau yang payung bawah sinyalnya agak bagus. Kamipun pindah kebawah. Dibawah kami mencoba dan terus mencoba, tapi tak kunjung connect juga. Aqirnya punyaku connect. Senangnya bukan main. Sayang kebahagiaan ini tak berlangsung berapa lama. Mbak dolly malah nggak bisa connect sama sekali. Aqirnya kami putus asa dan ingin mencari asa itu di FIB. Saat akan jalan kami ingin mencob dulu di perpustakaan. Tepatnya di halamannya. Kamipun kesana. Ternyata disana banyak juga orang yang sedang ngenet. Ada bangku ungu untuk tempat duduknya. Ada 3 cowok yang duduk dibangku ungu dan 1 di bangku taman. Serta ada 1 cewek di dekat perpusnya. Kamipun akhirnya memilih duduk di bangku ungu. Mbak dolly langsung connect, gantian aku yang macet. Setelah itu akupn hanya bisa nyanyi nggak jelas dan nggangguin mbak dolly buat Fban. Saat keputusasaanu mencapai puncak eh tiba2 aq connect. Aqirnya akupun ngenet dengan gembira.
Setelah baterey habis, kami duduk2 sebentar dan akhirnya memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di jalan depan perpus yang berbatasan dengan rektorat, kunci motor mbak dolly hilang. Mbak dollypun mencari ditas dan kantong baju serta celananya. Nggak ketemu!!!! Memang sudah jadi kebiasaan mbak dolly soal hilangnya kunci motor. Akupun maklum dan berpikiran positif bahwa kuncinya pasti ketemu. Karena hal ini sudah sering terjadi. Tapi ternyata benar2 nggak ada. Lalu kami mencari di tempat tadi ngenet yang diperpus. Nggak ada. *sial no.2. Lalu kami kembali kepayung bawah. Masnya udah ganti. Trus nggak ada juga. Lalu kepayung atas. Nggak ada juga. Ngecek tas lagi nggak ada lagi. *sial no.3. Trus mbak dolly memutuskan untuk pulang ngambil kunci serep. Kita kearah motor dulu. Takutnya otornya udh nggak ada. Pas sapai disana untung masi ada.
Saat itu ak disuruh mbak dolly njagain motornya, sedangkan dia pulang ke kost ngambil kunci serep. Tak lama setelah itu gerimis mulai datang.* sial no.4. padahal pas itu mbakdolly baru aja jalan beberapa meter. Bener2 mendukung.
Sendirian di deket rektorat gerimis deres lagi. Akhirnya kau mutusin berteduh di warung-warung didekat situ. Karena nggak enak Cuma bertedu aku memesan teh panas. Bapaknya bilang :” dibungkus apa minum sini”. Aki jawab,”dibungkus pak.” biar ntar aku bisa sekalian jagain motornya mbak dolly. Namun kebodohanku datang. Aku nggak bawa uang sepeserpun. *Sial no.5. Wah, gawat. Trus aku bayarnya gimana ni. Lalu aku segera mengganti pesananku yang tadinya dibungkus jadi diminum di tempat. Soalnya kalo dibungkus, kan langsung bayar. Jadi dengan diminum di tempat aku bisa menunggu mbak doli datang.
Tehnyapun sudah disajkan. Akusok2 minum dikit2. sok2 keluar ngeliat2. padahal sebenarnya aku panik, soalnya ga bawa duit. Mungkin dilihatnya bapaknya aku minggat dari rumah kali. Udah bawa tas gede, sendirian lagi.
Lalu aku sms mbak doli buat bawa uang pas baliknya. Tapi sayang mbak dolly nggak ngebales. Paniklah aku. Pengennya nelepon mabk doli, tapi nggak punya pulsa. Trus cari2 pulsa ke temen2.nggak ada yang bales. Tatapan bapa penjualnya jadi berubah. Menganggap aku aneh. Hohohoh. Aku panic. Trus aku ackting sok2 nungguin orang. Clingak-clinguk. Biar nggak segera diusir sama si bapak.

Krik…krik….krik….
Lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa………………

AKHIRNYA MBAK DOLLY DATANG JUGAAAAAA!!!!
Mbak doly bawa sepeda dan angsung kusambut dengan wajah indah. Rasanya aku seperti terbebas dari penjara nggak bisa bayar teh panas. Lalu mbak doli memberi uang 5000 dan langsung kubayar tehnya. Tehnya masi banyak karena kau takut kalo sudah habis mbak doli belum datang, dan aku ditagih sama bapaknya, jadi kueman2 banget deh.
Lalu mbk doly menyuruhku menaiki motornya pulang ke kost. Beran juga ni orang pikirku. Padahal aku pertama kalinya naik motor dijalanan jogja sendiri ya waktu itu. Aku sempat menanyakan kerelaan mbak doli. Walau dalam hati aku juga pengen si. Lalu mbak doli mengiyakan dan akupun menaikinya sampai kost. Melewati lampu merah jakal. Belok ke selokan mataram. Rasanya menyenangkan sekaligus nggak percaya. Kalau bapakku tahu pasti syok berat!!!. Lalu sampailah aku dikost dengan selamat dan rasanya seneng banget.
Kisah ini bener2 bikin sesek hati. Sesek dongkol gara2 inernet, sesek gara2 kunci motor, sesek takut teh panas, sesek seneng karena bisa bawa motor sendiri kekost dengan selamat untuk pertamakalinya.

Jumat, 29 Januari 2010

CERITA KITA PART III (Special dedicated to Dhara Nurani)


DHARA NURANI
Pertama kali aq kenal nura itu kelas 1 SMP. Saat itu aku sekelompok pramuka sama dia. Dia jadi Wapinru (wakil pemimpin regu), jabatn yang cukup mentereng di regu kami. Satu level di bawah Pemimpin Regu…aku belum begitu tahu nura. Cuma temenan yang asal tahu namanya saja. Saat itu yang kutahu nura adalah maniak pramuka. (Pramukerz..hihihi). pokoknya kalo liat nura dimataku akan tampak, baju coklat muda dengan 2 kantong di kiri kanannya. Rok coklat tua, topi bamboo trendy, kaus kaki hitam dan bau nasi goreng,,,(lebay). Dalam hal pramuka yg kutahu nura tiada tanding. Tandingannya paling Desti. (hihihi)..maklum mereka 1 SD. SD kalibeji yang terkenal dengan pramukanya. Kalibeji kota pramuka…hehehe
Setahun kemudian (klas 2 SMP) aku kurang begitu memperhatikan nura. Hanya yang kutahu dia berambut panjang sama kayak 2 temen deketnya. Afif dan Novi ndud.(geng rambut panjang), mungkin mereka mau ikut kontes sampo barengan kali ya..yuk mari…nura saat itu yang kilihat sangan deket sama novi ndud n sama2 suka pada orang yag sama. Hehehe…abis itu nggak ada yang kuinget lagi….LOL.
Baru mulai kelas tiga aku mulai dekat dengannya.(cieee). Itu karena qt duduk barengan. Orangnya asyik, lucu dan kadang2 gampang ku bohongi…hehee sori ya nur, kadang2 aku suka bohong tapi nura kagak tahu. Saat duduk bareng yang Cuma 1 minggu dlm 1 bulan itu, aku mulai sedikit2 mengenal nura. Kegiatan qt waktu itu adalah suka nyanyi. Aku inget waktu itu qt nyanyi lagunya Agnes Monica. Judulnya apa gt, pokoknya liriknya gini “ada dua cinta dihati..nana nana” lagu itu kami dedikasikan dengan penuh semnagat pada Cecil dan *****. Kadang lagu itu qt nyanyikan keras2 buat godain Cecil. Lagu lainnya yg juga aku inget itu lagunya Dewa yang entah judulnya apa, terus aq ganti sama lagunya Gigi. Pokoknya nura sampe jengkel, soalnya aku ganti2 liriknya. Lagunya gini… “ Hancur hatiku mengenang dikau (dewa), kuberada di t4 terindah,,,bagai bintang tak brsinar, remuk hati ini (Gigi). Jik eling ra nur?
Terus yang kuingat dari nura lagi, dia itu rajin mencatat, tulisannya juga bagus. Mungkin kalo tulisannya jelek dia gak bakal rajin mencatat. Sebenere aq juga rajin, tapi karena tulisanku kurang beruntung (jelek) ya udah aq males aja nyatet. Kasian bukunya…(alesan). Karna aku yang malas mencatat dan nura yang rajin, maka aku berniat meminjam catatan nura. Dengan penuh semangat aku meminjamnya. Tapi apa yang terjadi, nura nggak mau meminjamiku. Bayangkan bagaimana rasanya (ngik banget kan). Dulu dalam pikiranku “Dasar Pelit”, tapi mau gimana lagi, aku tak bisa berbuat apa2. setelah aku pikir2 sekarang, mungkin alasan nura saat itu adalah, jika dia meminjamkan catatannya padaq, nura tidak bisa mengulang pelajaran dari bu guru dan pak guru. Dan niat mulia nura dibalik itu semua adalah agar aku mau mencatat sendiri. Nura ingin menjadikan aku anak rajin. “Biar tau rasa ni anak! Makanya catet sendiri!” namun niat mulia itu aku nodai dengan pikiran negatifku yg mengira nura itu pelit n ngaya. Hahahaha…soy ya nur!
Yang lain lagi tentang nura, menurutku nura orangnya sangat rajin belajar. Menempatkan barang/ sesuatu pada tempatnya. Dandannan nura juga rajin, tidak acak2an. Nura juga suka curhat, saat itu yg q tahu seringnya sama ika. Tiada hari tanpa curhat deh. Aku sering memergoki mereka ber2 sedang berdua2an membicarakan sesuatu (mungkin ngomongin aku..ngek), ika sangat senang rasanya bisa curhat dengan nura. Aku juga merasa memang nura enak diajak curhat, ini mungkin salah satu kelebihannya, dia pendengar yg baik. Kadang juga ngasi saran2 yg bermutu(hihi)
Apa lagi ya..nura itu sangat patuh pada ayahnya, yg nggak ngebolehin potong rambut (aq n yaya dengan polosnya, berpikir macam2…jangan2 rambu nura ada jimatnya,,dan jangan2 yang lain…dasar bodoh). Kluarga nura terdiri dari 5 org. ayah, ibu(yg pintar masak), kakak(yg pinter bhs jepang), adik, dan nura sendiri. Saat pertama kali kerumahnya, rumah nura terlihat rapi dan bersih. Kamarnya jg teratur(bgmana dgn kamarku???). pokoknya keluarganya ramah.
Terus nura itu suka sama novel/ film yg bisa bikin nangis2 (itu kesamaan q n nura), jadi qt kadang2 tuker2an info tentang film2/novel yg bikin nangis. Kalo lagi cerita kita bisa heboh sendiri. Menggila dah… nura juga suka pake jaket jin warna biru…
Pas SMA nura juga sebenarnya pengen ikutan JB. Tp g boleh sama keluarganya. Namun aqirnya nura bisa gabung juga pas kelas 2 nya. Itu tak lepas dr dukungan ****. Pas itu qt2 sempet khawatir sama nura dgn kedekatannya dgn ****. Namanya anak SMA qt mikir macem2. tapi ternyata nggak ada apa2 kok, tentang kekhawatiran kita itu. Nura juga udah berani potong rambut ( pikiran anehq n yaya kandas…hehe)
Nura juga menjadi pemimpin kelompok kami Anoman. Ibu ketua yg sabar n baik. Lagi2 ini karena pramuka. Nura naik jabatan jadi PINRU, karena di tinggal desti. Hahahaha. Nura juga sering aq ‘eceni’ sama temen2. soalnya kalo ngeceni nura itu enak. G tau enaknya d mana. Dianya jarang tersinggung kali ya…tapi pernah takut juga, pas itu nura kayaknya beneran marah…heheh..sori ya nur.
Kesimpulan yg aq lihat dari seorang nura, selama temenan ini, kelebihannya : 1. rajin (dlm hal apa aja) 2. pekerja keras (untk dapetin apa yg dia mau) 3. setia pd pasangan (walau kdg lebay) 4. pendengar yg baik 5. pemimpin yg baik (walau selalu di eceni anak2nya n nangani anak2nya yg gila ini)…terus yg kurang2nya ap ya? Dia itu suka mendem masalahnya g mau temennya tahu, n berusaha menyelesaikannya sendiri, baru abis itu dianya cerita ( ini kelebihan ya?) bingung cari kelemahan nya. Gini deh nura itu kadang2 merasa dirinya kuat ngadepin sesuatu pdahal sebenrnya belum kuat. Kadang suka menyatakan hal yang berlainnan dengan hatinya. Pokoknya intinya aku seneng banget nura pernah ngisi daftar temen di catatan kehidupanq. Seneng bisa bertemen sama nura. Tar aku pengen bikinin puisi deh buat nura.
NB :Nur kalo ada hal yg tidak berkenan, mohon maaf ya… kalo bisa tambahin dong nur kenangan2 yg jadul2.

teman