Kukira jalanku hanya lurus ke depan
Jadi aku berjalan terus mencoba mencari ujungnya
Tapi sebelum kutemukan ujungnya
Aku melihat persimpangan
Aku binggung tak tau harus melangkah
Dan saat itu kau datang
Ajariku cara melangkah
Ajariku cara bedakan arah
Dan putuskan jalan yang searah
Kukira waktuku berputar tanpa batas
Jadi aku berjalan tenang tanpa takut
Tak peduli keadaan dan putuskan tuk berhenti
Tapi sebelum kuputuskan tuk berhenti
Aku tau bahwa waktu hanya sementara
Disaat itu kau masuk dalam waktuku
Ajari aku berlari
Mengatur nafas bersama
Berbagi cinta berdua
Dan habiskan waktu untuk setia
Kini aku sadar
Bahwa jalan tak hanya lurus
Bahwa waktu adalah batasan
Bahwa ada jalan untuk melangkah sendiri
Bahwa ada jalan untuk melangkah berdua
Ada waktu untuk berhenti
Ada waktu untuk berjalan
Ada waktu untuk berlari
Ada waktu untuk sendiri
Dan ada waktu untuk membagi dan berdua bersamamu
Selasa, 22 Desember 2009
Kamis, 03 Desember 2009
Cinta setetes embun
Angin terpaksa berhenti
Mengalah pada sapaan lembutmu
Tak peduli manusia marah karenanya
Kau tetap hembuskan anginmu
Kobaran api cairkan kebekuan
Dan melelehkannya dengan cepat
Namun kobaran cintamu cairkan hatiku
Dengan penuh kesabaran dan kehangatan
Senagtan matahari hantam dunia
Tapi kau rentangkan tanganmu
Menantangnya untuk melindungiku
Kaupun gantikan hujan
Basahi jiwaku yang gersang
Tapi ku hanya bisa jadi setetes embun
Beri sedikit cinta dalam ribuan cintamu
Ku hanya bisa menjadi sebatang lilin
Beri secercah cahaya dalam terangnya mataharimu
Dan berikan sedikit puisi getir dalam jutaan puisi indahmu
Mengalah pada sapaan lembutmu
Tak peduli manusia marah karenanya
Kau tetap hembuskan anginmu
Kobaran api cairkan kebekuan
Dan melelehkannya dengan cepat
Namun kobaran cintamu cairkan hatiku
Dengan penuh kesabaran dan kehangatan
Senagtan matahari hantam dunia
Tapi kau rentangkan tanganmu
Menantangnya untuk melindungiku
Kaupun gantikan hujan
Basahi jiwaku yang gersang
Tapi ku hanya bisa jadi setetes embun
Beri sedikit cinta dalam ribuan cintamu
Ku hanya bisa menjadi sebatang lilin
Beri secercah cahaya dalam terangnya mataharimu
Dan berikan sedikit puisi getir dalam jutaan puisi indahmu
Langganan:
Postingan (Atom)
keyword
00:33 Kamar kost-Yogyakarta
(1)
1 November 2009
(1)
awal masuk SMA
(1)
bekerja
(1)
berkaca
(1)
bikin paspor
(1)
catatan pertemanan
(2)
Cerpen
(1)
cinta
(1)
introspeksi
(1)
Istimewa Yogyakarta
(1)
jalan-jalan
(1)
kesadaranku
(2)
kost2 an ceria
(1)
liburan lebaran
(1)
lirik lagu
(1)
lupa
(1)
manuscript
(1)
Mei 2010
(1)
pengertian
(1)
pesanan puisi pipit
(2)
puisi
(1)
rektorat UGM
(1)
teman
(1)
UTS
(1)